Apa Arti Perawan?
Mendefinisikan ke-perawan-an atau virginity agak sedikit membingungkan, namun setidaknya ada 2 pendapat yang berkembang di masyarakat:
Jika masih utuh berarti Perawan.
Padahal faktanya banyak wanita yang memang tidak mempunyai selaput dara sejak lahir. Beberapa wanita juga diketahui selaput daranya masih utuh pada saat dia melahirkan. Selain itu selaput dara ini pun bisa rusak karena kecelakaan atau akibat lain selain hubungan seksual.
2. Berdasarkan hubungan seksual.
Jika belum pernah berhubungan seksual maka dia perawan.
Sebelumnya harus dipahami terlebih dahulu arti "Hubungan seksual" itu sendiri. Karena beberapa orang mengartikan oral sex termasuk hubungan seksual. Demikian juga memasukkan jari atau barang yang lain ke dalam lobang kewanitaan sudah disebut hubungan seksual. Sementara orang yang lain membatasi bahwa hubungan seksual adalah memasukkan Mr.P ke dalam alat reproduksi kewanitaan. Selainnya tidak bisa disebut hubungan seksual.
Keperawanan, Agama dan Moralitas
Semua agama mengajarkan untuk tidak melakukan hubungan seksual hingga menikah. Seperti dalam agama Islam, mendekati saja (belum berhubungan seks) sudah dilarang. Dalam agama Kristen dan Yahudi juga menempatkan nilai yang sama, yaitu menjauhkan diri dari hubungan seks sebelum menikah.
Sementara dari segi adab dan moral secara umum menganggap kehilangan virginitas akibat hubungan seks sebelum menikah adalah perbuatan hina. Namun belakangan ini, mulai berkembang suatu gaya hidup freesex. Beberapa remaja putri merasa bangga dan modern jika sudah tidak perawan. Bahkan mereka mengolok-olok temannya yang masih perawan.
Meski ini lebih tergantung pada komunitas pergaulan, bukan hal yang tidak mungkin, jika suatu saat ada pandangan "Masih perawan = Cewek bodoh dan Kuno". Seperti yang terjadi di Amerika, kalian dianggap aneh jika sudah berumur 18 tahun tapi masih perawan.
Di Indonesia sendiri, menurut survey BKKBN pada akhir tahun 2010, menunjukkan:
-Jabodetabek = 51 % remaja wanita usia sekolah sudah melakukan sex
-Bandung = 47%
-Medan = 52%
-Surabaya = 54%.
Artinya lebih dari separo dari wanita usia sekolah sudah tidak perawan.
Saya tidak tahu kenapa survey utk Pria tidak ada, kalau di survey kira-kira berapa persen (%) yang tidak perjaka ya? hehehe..
Pria dan Keperawanan
Beberapa pria menganggap keperawanan calon istrinya sangatlah penting dan nomer 1 (satu). Mereka menilai bahwa keperawanan adalah acuan awal dari baik dan buruknya akhlak sang calon istri. Dan tentu saja dia ingin menjadi yang "pertama" buat sang istri. Hanya saja, penentuan mereka terhadap si istri masih perawan atau tidak, tidak didukung oleh data medis yang akurat. Karena itu jika Anda seorang pria dan menuntut keperawanan ada baiknya bawa calon istri Anda ke dokter dulu untuk cek selaput daranya. :)
Sedang beberapa pria yang lain tidak memusingkan istrinya perawan atau tidak. Yang penting cocok dan bisa diajak membina rumah tangga dengan baik kedepannya itu sudah cukup.
Beberapa pandangan ini tentu kembali kepada latar belakang, emosi, keluarga, lingkungan dan cara berfikir si pria.
Pertimbangkan
Meski keputusan untuk melepas keperawanan sebelum menikah ditangan si remaja putri sendiri, sebelum melakukannya, sangat penting mempertimbangkan beberapa hal berikut ini:
1. Kehamilan : Apa yang akan dilakukan jika hamil? digugurkan? menikah? siapkah dengan resiko ini? Menikah adalah pilihan terbaik daripada menggugurkan kandungan. Selain dosa besar dan tidak berprikemanusiaan, menggugurkan kandungan juga beresiko kematian buat si ibu bayi.
2. Penyakit Kelamin: Jika sudah tidak perawan sebelum menikah, sangat besar kemungkinannya untuk melakukan hubungan sex dengan beberapa pasangan berikutnya. Prilaku negatif ini membuat rentan tertular penyakit kelamin termasuk HIV/AIDS.
3. Agama: Jelas hukumnya adalah Haram (dilarang) dan Zinah termasuk dosa yang sangat besar. Jika dalam Islam hukumannya diasingkan 2 tahun atau dirajam.
4. Moral: Akan menjadi beban mental. Sekarang atau di masa depan. Jika diketahui umum, akan tersisih dan dianggap tidak bermoral. Kalau di pergoki Pak Polisi atau Satpol PP?
5. Cinta: Adakah jaminan bahwa dengan menyerahkan keperawanan, pasangan akan tetap mencintai? Beberapa ahli psikologi mengatakan bahwa pria yang menuntut hubungan badan sebelum nikah lebih karena nafsu sesaat, atau agar disebut sang penakluk, atau hanya ingin mempermainkan dan dendam. Tidak ada cinta! Pacar jika memang mencintai, dia pasti akan menjaga seutuhnya termasuk mahkota keperawanan.
sumber
0 comments:
Post a Comment